Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
DANNY AJAR BASKORO

Powered by Blogger

Kamis, 03 Maret 2011

TEORI BELAJAR " LATERAL THINKING"


Penemu : Edward de Bono (1971)
Fokus : menyelesaikan masalah dengan melihat dari sudut pandang yang lain.

Edward de Bono penemu lateral thinking berpendapat bahwa dibutuhkan perpektif yang lain dalam pemecahan masalah. Menurut de Bono ada empat faktor sebagai berikut:
(1).Mengenali pokok permasalahan supaya dapat memberikan sudut pandang lain masalah.
(2).mencari cara-cara lain dari yang biasanya.
(3).Melepaskan pikiran dari kekakuan pada umumnya.
(4).Menggunakan kesempatan-kesempatan yang ada untuk mengembangkan ide-ide yang lain

Faktor keempat berkaitan dengan kenyataan yang ada, bahwa umumnya lateral thinking berhasil pada ide yang pada mulanya memiliki kemungkinan keberhasilan yang kecil.
Lateral Thinking hampir sama dengan teori Gestalt (Wertheimer).

Aplikasi:
Teori ini banyak dicobakan pada pengembangan manajemen dan pengajaran anak-anak.

Prinsip:
Mencari perspektif lain dari suatu masalah, caranya dengan memecah masalah menjadi elemen-elemen pembentuknya. Kemudian dari elemen-elemen tersebut, kembali dibentuk/dikombinasikan ulang cara yang lain.

SELENGKAPNYA.....

Rabu, 02 Maret 2011

TEORI BELAJAR "ADULT LEARNING"


Penemu : K.P. Cross (1981)
Fokus : Model pembelajaran bagi orang dewasa

Model CAL (Characteristic of Adults as Learners) diungkapakan oleh Cross (1981) untuk tujuan program belajar seumur hidup. Model ini mengintegrasi berbagai teori untuk pembelajaran usia dewasa seperti Andragogy (knowles), Experiental Learning (Rogers), dan lifespan psychology.


Dua variabel utama dalam model CAL adalah
(1). Karakteristik personal, mencakup dimensi: umur, fase kehidupan, dan tahapan perkembangan seseorang.
(2). Karakteristik situasi, mencakup: belajar secara part time atau full time dan belajar yang diwajibkan atau belajar yang sifatnya bebas sesuai keinginan.

Ketiga dimensi dalam karakteristik personal dijelaskan sebagai berikut:
a. Dimensi umur
Dengan bertambahnya umurterjadi kemerosotan kemampuan sensory motor seperti penglihatan, pendengaran dan reflek. Namun terjadi peningkatan kemampuan intelegensi, seperti keterampilan mengambil keputusan, kosakata, dan membuat alasan.
b. Dimensi fase kehidupan, dan tahapan perkembangan seseorang
Komponen-komponen dimensi ini adalah pernikahan, pergantian pekerjaan, dan pensiun/purna bakti. Prosesnya berjalan secara seri dan pergantian antar fasenya dapat dipengaruhi oleh umur. Namun, tidak menutup kemungkinan tidak dipengaruhi oleh umur.

Administrasi pembelajaran yang mencakup jadwal belajar, lokasi dan prosedur; banyak dipengaruhi oleh variabel pertama (karakteristik personal)

Aplikasi:
Model CAL memberikan arahan dan panduan bagi program pendidikan untuk usia dewasa. Belum ada penelitian yang mendukung model ini.

Prinsip:
(1). Program pembelajaran orang dewasa sebaiknya memperhatikan pangalaman pesertanya.
(2). Program pembelajaran orang dewasa sebaiknya memberikan batasan umur bagi pesertanya.
(3). Orang dewasa cenderung merasa tertantang untuk meningkatkan tahap pengembangan diri.
(4). Orang dewasa sebaiknya diberi banyak pilihan jadwal dan pengorganisasian materi dalam program belajar.



SELENGKAPNYA.....