Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
DANNY AJAR BASKORO

Powered by Blogger

Kamis, 07 Oktober 2010

Lesson Study 2

Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel lesson study sebelumnya yang banyak ditanyakan oleh pembaca tentang bagaimana penerapan tahapan plan -do-see, berikut ini penjelasannya:
Perencanaan (Plan)
Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan rancagan pembelajaran yang diyakini
mampu membelajarkan siswa secara efektif serta membangkitkan partisipasi siswa dalam pembelajaran.

Dalam perencanaan, guru secara kolaboratif berbagi ide menyusun rancangan pembelajaran untuk menghasilkan cara-cara pengorganisasian bahan ajar, proses
pembelajaran, maupun penyiapan alat bantu pembelajaran. Sebelum diimplementasikan dalam kelas, rancangan pembelajaran yang telah disusun kemudian disimulasikan. Pada tahap ini ditetapkan prosedur pengamatan dan instrumen yang diperlukan dalam pengamatan.

Pelaksanaan (Do)
Tahap pelaksanaan LS bertujuan untuk mengimplementasikan rancangan
pembelajaran. Dalam proses pelaksanaan tersebut, salah satu guru berperan sebagai pelaksana LS dan guru yang lain sebagai pengamat. Fokus pengamatan bukan pada penampilan guru yang mengajar, tetapi lebih diarahkan pada kegiatan belajar siswa dengan berpedoman pada prosedur dan insturumen yang telah disepakati pada tahap perencanaan. Pengamat tidak diperkenankan mengganggu proses pembelajaran.

Refleksi (See)
Tujuan refleksi adalah untuk menemukan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan
pembelajarn. Kegiatan diawali dengan penyampaian kesan dari pembelajar dan selanjutnya diberikan kepada pengamat. Kritik dan saran diarahkan dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran dan disampaikan secara bijak tanpa merendahkan atau menyakiti hati guru yang membelajarkan. Masukan yang positif dapat digunakan untuk merancang kembali pembelajaran yang lebih baik.

Lewis (2002) menjelaskan Ada 8 (delapan) peluang yang dapat diperoleh oleh guru, apabila dia melaksanakan LS secara berkesinambungan, peluang tersebut sangat erat kaitannya dengan pengembangan profesionalisme guru yaitu:
1. Memikirkan dengan cermat mengenai tujuan pembelajaran, materi pokok, dan bidang studi
2. Mengkaji dan mengembangkan pembelajaran yang terbaik yang dapat dikembangkan
3. Memperdalam pengetahuan mengenai materi pokok yang diajarkan
4. Memikirkan secara mendalam tujuan jangka panjang yang akan dicapai yang berkaitan dengan siswa
5. Merancang pembelajaran secara kolaboratif
6. Mengkaji secara cermat cara dan proses belajar serta tingkah laku siswa
7. Mengembangkan pengetahuan pedagogis yang kuat penuh daya
8. Melihat hasil pembelajaran sendiri melalui mata siswa dan kolega

Dalam praktik pembelajaran, secara operasional LS dapat dilaksanakan melalui 6 (enam) tahapan (Sanyasa, 2009): yaitu (1) membentuk kelompok LS, (2) mefokuskan LS, (3) Merencanakan Research Lesson (RL), (4) membelajarkan dan mengamati RL, (5) mendiskusikan dan menganalisis RL, dan (6) merefleksikan dan merencanakan kembali LS.
1. Membentuk Kelompok LS
Pada tahapan pertama ini, ada empat langkah kegiatan yang dapat dilakukan,
sebagai berikut
(a) Merekrut anggota kelompok dari guru, dosen, pejabat pendidikan, dan pemerhati
pendidikan. Kriteria anggota adalah memiliki komitmen minat, dan kemauan untuk melakukan inovasi dan memperbaiki kualitas pendidikan.
(b) Membuat komitmen untuk menyediakan waktu khusus guna mewujudkan atau mengimplementasikan lesson study. Para anggota kelompok biasanya menyelenggarakan pertemuan rutin baik mingguan, bulanan, semesteran, maupun tahunan dalam tahun ajaran tertentu.
(c) Menyusun jadwal pertemuan tertentu mengingat pertemuan sangat sering dan beragam. Jadwal juga sangat berguna dalam mengatur semua tugas yang terkait dengan kegiatan anggota kelompok, termasuk tugas mengajar rutin.
(d) Menyetujui aturan main kelompok, antara lain bagaimana cara mengambil keputusan kelompok, bagaimana membagi tanggung jawab antaranggota kelompok, penggunaan waktu, dan bagaimana menyampaikan saran, termasuk bagaimana menetapkan siapa yang menjadi fasilitator diskusi.
2. Mefokuskan LS
Pada tahapan ini, ada tiga langkah kegiatan yang dapat dilakukan, sebagai
berikut.
(a) Menyepakati tema penelitian untuk lesson study. Tema penelitian dipilih dengan
memperhatikan tiga hal. Pertama, bagaimana kualitas aktual para siswa saat sekarang. Kedua, apa kualitas ideal para siswa yang diinginkan di masa mendatang. Ketiga, adakah kesenjangan antara kualitas ideal dan kualitas aktual para siswa yang menjadi sasaran lesson study. Kesenjangan inilah yang dapat diangkat menjadi bahan tema penelitian.
(b) Memilih mata pelajaran untuk lesson study. Sebagai panduan memilih mata pelajaran dapat menggunakan pertanyaan berikut. Pertama, mata pelajaran apa yang paling sulit bagi siswa. Kedua, mata pelajaran apa yang paling sulit diajarkan oleh guru. Ketiga, mata pelajaran apa yang ada pada kurikulum baru yang ingin dikuasai dan dipahami oleh guru.
(c) Memilih topik (unit) dan pelajaran (lesson). Topik yang dipilih sebaiknya adalah topik yang menjadi dasar bagi topik belajar berikutnya, topik yang selalu sulit bagi siswa atau tidak disukai siswa, topik yang sulit diajarkan atau tidak disukai guru, atau topik yang baru dalam kurikulum. Setelah topik dipilih selanjutnya menetapkan tujuan topik tersebut. Berdasarkan tujuan topik ini ditetapkan beberapa pelajaran yang akan menunjang tercapainya tujuan topik tersebut.
3. Merencanakan Research Lesson (RL)
Dalam merencanakan suatu RL, dilaksanakan tiga langkah kegiatan, sebagai
berikut.
(a) Mengkaji pelajaran-pelajaran yang sedang berlangsung atau yang sudah ada.
(b) Mengembangkan suatu rencana untuk memandu belajar. Rencana untuk memandu
siswa belajar akan memandu pelaksanaan pembelajaran, pengamatan, dan diskusi tentang RL serta mengungkap temuan yang muncul selama lesson study berlangsung. Rencana untuk memandu belajar itu merupakan suatu hal yang kompleks.
(c)Mengundang pakar dari luar (bila memungkinkan). Pakar bisa dari guru, dosen, atau peneliti yang memiliki pengetahuan tentang bidang studi dan atau bagaimana membelajarkannya.
4. Membelajarkan dan mengamati RL
RL yang telah direncanakan sudah dapat diimplemetasikan dan diamati. Salah
satu guru yang telah disepakati ditunjuk untuk membelajarkan pelajaran (lesson) yang sudah ditetapkan, sedangkan anggota kelompok lain sebagai pengamat. Pengamat berbagi tugas dan tugas utamanya adalah hanya untuk mempelajari pembelajaran yang berlangsung, bukan membantu siswa. Untuk mendokumentasikan research lesson dapat dilakukan dengan menggunakn audiotape, vediotape, handycam, kamera, karya siswa, dan catatan observasi naratif.
5. Mendiskusikan dan menganalisis RL
RL yang sudah diimplementasikan perlu didiskusikan dan dianalisis. Diskusi dan
analisis diharapkan memuat hal-hal sebagai berikut: refleksi instruktur, latar belakang anggota kelompok LS, presentasi dan diskusi tentang data dari RL, diskusi umum, komentator dari luar (opsional), dan ucapan terima kasih
6. Merefleksikan LS dan merencanakan tahapan berikutnya
Dalam merefleksikan LS perlu dipikirkan tentang apa yang sudah berlangsung
dengan baik sesuai dengan rencana dan apa yang masih perlu diperbaiki. Selanjutnya perlu juga dipikirkan apa yang harus dilakukan kelompok lesson study. Pertanyaanpertanyaan berikut dapat digunakan untuk membantu guru dalam melakukan refleksi.
(a) Apakah yang berguna atau bernilai tentang lesson study yang dikerjakan bersama?
(b) Apakah lesson study membimbing guru untuk berpikir dengan cara baru tentang praktek pembelajaran sehari-hari?
(c) Apakah lesson study membantu mengembangkan pengetahuan guru tentang mata pelajaran serta pengetahuan tentang belajar dan perkembangan siswa?
(d) Apakah lesson study menarik bagi semua guru?
(e) Apakah guru berkeja sama secara produktif dan sportif?
(f) Sudahkan guru membuat kemajuan terhadap tujuan lesson study secara
menyeluruh?
(g) Apakah semua anggota kelompok sudah merasa terlibat dan berguna?
(h) Apakah pihak yang bukan peserta merasa mendapat informasi dan terundang
dalam kegiatan lesson study?

Sumber:
Lewis, C. 2002. Lesson study: A handbook of teacher-led instructional change. Philadelphia: Research for Better Schools.

Santyasa.2009. Implementasi Lesson Study Dalam Pembelajaran.Makalah: Disajikan dalam ”Seminar Implementasi Lesson Study dalam Pembelajaran bagi GuruGuru TK, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Nusa Penida,
Tanggal 24 Januari 2009, di Nusa Penida

3 komentar:

  1. kira-kira banyak ga ya buku tntang lesson study

    BalasHapus
  2. Pak Udi buku ttg lesson Study Alhamdulillah sudah banyak yang terbaru karangan Prof. Herawati

    BalasHapus